Thursday, December 27, 2012

Kei...sulungnya bunda

Kamu sudah 2 tahun 8 bulan. Gak terasa ya nak. Seperti baru kemarin kamu belajar jalan, belajar berkata-kata. Pagi ini kamu membuat bunda menangis haru. Betul yang orang bilang, bahwa menjadi orangtua adalah sekolah yang tidak mengenal tamat. Pagi ini bunda disadarkan oleh satu lagi kemajuanmu. Pagi tadi bunda sedang masak, dan kamu duduk di ruang tengah membaca buku cerita tentang biji-bijian. Sudah lama sekali kita tidak membaca buku itu. Bunda hanya membacakannya satu dua kali, lalu kamu bosan. Setiap kali bunda cerita, kamu seperti tidak menyimak, sehingga bunda pikir kamu tidak akan mengingat cerita di buku itu. Tapi kamu mematahkan itu semua pagi ini. Dengan suara lantang dan lucu, kamu membaca lembar demi lembar, persis seperti  apa yang bunda ceritakan waktu itu. Kamu bercerita dengan gayamu, tapi tidak melewatkan satu detil pun. Bahkan kamu menirukan bentuk daun kuncup, lalu dialog gajah, kakatua dan kucing di buku itu kala mereka membicarakan daun yang mekar, dengan tangan mungilmu yang tadinya mengatup lalu membuka. 

Bunda menangis haru, bahagia, takjub, dan segala rupa rasa seorang ibu yang menyaksikan anaknya semakin bertumbuh. Bunda benar-benar tidak menyangka bahwa kamu mengingat semuanya. Maaf ya nak, bunda meragukanmu. Satu lagi pelajaran yang kamu berikan pada bunda, bahwa seharusnya bunda jangan menyepelekanmu, meragukanmu dan bahwa seharusnya bunda tidak mudah menyerah dan berpikir kamu tidak mau belajar ketika kamu terlihat tidak memberikan perhatian penuh. Bunda harus lebih mengerti kamu, caramu, dan keinginanmu. Bantu bunda lagi ya nak. Kita sama-sama belajar ya :)

Thursday, December 20, 2012

Kei, tadi siang, bunda mimpi. Kita pergi beli pampers, saat itu hujan deras dan entah ada keperluan apa lagi, bunda nitipin kei ke pemilik toko, lalu bunda ke tempat dekat situ sebentar. Saat kembali, dari kejauhan bunda melihat kamu berdiri di tengah jalan sambil manggil-manggil bunda. Bunda langsung lari sekencang-kencangnya sambil nangis menuju kamu, udah gak liat apa-apa lagi, cuma kamu yang bunda liat. The next thing, bunda terbangun dengan napas tersengal-sengal, jantung berdebar keras dan lemes. Barulah perasaan sedih merayapi seluruh hati bunda. Gimana kalo bunda kehilangan kamu, kenapa bunda segitu bodohnya nitipin kamu, kenapa gimana kenapa gimana. Yes, baby. I'm that scared. Terlalu takut sampai bunda sesak nafas mengingat mimpi tadi. It's only a dream, tapi perasaan takut akibat mimpi itu sangat nyata.

Saturday, July 14, 2012

Kei, 2 tahun 1 bulan




  • Menempatkan keping huruf dengan tepat
  • Mengenal bentuk
  • Makin ekspresif mengungkapkan rasa sayang ke adeknya
  • Mengucapkan kalimat yang berisi lebih dari 3 kata
  • Tingkat ke-anteng-annya makin tinggi. Bisa asik sendiri berlama-lama dengan satu mainan
  • Makin pinter niru *mak bapaknya harus ekstra hati-hati kalau bicara*
  • Tambah lincah
  • Rasa ingin tahu terhadap segala hal makin besar *mak bapaknya harus belajar lagi*
  • Makin pinter menjawab
  • Makin nyambung kalau diajak ngobrol
  • Frekuensi tantrum makin berkurang karena kei udah lebih ngerti dibilangin
  • Makin seneng sama adzan. Setiap kali ada adzan di tv, dia stay tune gak kedip-kedip
  • Makan sama sekali tidak mau disuapi
  • Sudah bisa pakai baju, celana dan sepatu sendiri, sehingga meringankan bunda ketika pada saat yang sama harus mempersiapkan adek kevi kalau mau keluar rumah.Tinggal kasih baju, celana dan sepatu buat pergi, beberapa menit kemudian, kak kei pun udah siap *bunda bangga banget sama kak kei!*
  • Seneng dengan kerjaan rumah tangga *kebiasaan nemenin bunda ngerjain PR*
  • Belum bisa lepas dari dot
  • Belum bisa bilang pipis, jadi kalau bunda lupa bawa ke kamar mandi, ya yeeuk, banjir deh
  • Kalau mandi harus selalu berdua sama adek
  • Sudah bisa sikat gigi sendiri
Time flies...indeed

Sunday, June 10, 2012

weyoweyolioleoweyo



Hai kevi, bungsunya unda

Di usiamu yang 13 bulan pada saat bunda menulis ini, kelucuanmu makin menjadi-jadi. Jika diingat-ingat, kamu sudah menjadi srimulatnya keluarga sejak kamu berusia beberapa bulan saja. Tingkahmu, wajahmu, semuanya, selalu membuat tertawa. Ini makin menjadi-jadi ketika kamu sudah bisa mengoceh, berespon dengan sangat baik apa yang diberikan sekitarmu, merangkak dan berjalan. Kamu makin kocak nak. Bahkan Kak Kei pun sering tertawa melihatmu lalu mencubitmu dengan gemas. Dari tatapan matanya, bunda bisa menebak apa yang ada di pikirannya "ini adekku kok lucu amat ya?". Dia sering takjub padamu nak. 


Dengan perut gendut, pipi chubby dan dua gigi bawah yang lebih didepan dari gigi atas yang sering kamu tunjukan, kamu menjadi hiburan sejati bagi kami. Kevi, semakin hari, kamu menunjukkan perkembangan yang sangat membahagiakan. Mulai dari tantrum ajaib, bahasa planetmu, dan kebiasaanmu yang selalu ingin pakai sandal didalam rumah, semuanya ajaib bagi bunda, juga bagi ayah. Sangat membahagiakan melihatmu berjoget menggoyangkan perut dan kepala saat melihat pertunjukan musik di tv. Ya, kamu memang sangat musikal sejak bayi. Kamu sangat mudah tergerak oleh musik. Bahkan ketika kamu baru bisa merangkak, kamu sudah bisa berjoget kecil jika mendengar musik. 


Tidak hanya itu, kamu pun senang bernyanyi. Ini mulai sangat terlihat sejak beberapa minggu lalu. Setiap kali mendengar bunda menyanyi, kamu pasti ikut bergumam, atau mengoceh laliooieoeioi atau lalalala. Ketika bunda menyanyikan potong bebek angsa, kamu menggoyangkan kepala ke kiri dan ke kanan ketika sampai pada bagian "sorong ke kiri, sorong ke kanan, tralalalalalal" dan, dengan lancarnya bilang lalalalala. Ketika bunda menyanyikan lagu naik delman istimewa, ku duduk dimuka, kemudian sampai tak tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk, kamu dengan mimik lucu menggerak-gerakkan kepalamu seperti wayang, hahaha. Sulit sekali melukiskan apa yang kamu lakukan waktu itu, yang jelas lucu sekali, sampai-sampai kak kei tertawa ngakak. 


Kevi, tidak ada yang lebih bunda inginkan selain memberikan kebahagian padamu dan kak kei selalu. Tapi jika pada masa ini, kita harus agak bersulit-sulit dulu, yang sabar ya nduk. Ayah sama bunda tidak akan berhenti berusaha membahagiakan kalian, dua bidadari kami.

Kevi, tetap menjadi pelawak kesayangan kami ya nak


Saturday, June 9, 2012

Teruntuk, sulungnya bunda, Keira



Kei, sayangnya unda


Kamu sudah berusia 2 tahun lebih satu bulan ketika bunda menulis ini. Selalu ada ketakjuban menyeruak setiap kali mengamatimu tumbuh. Kemarin kamu baru bisa bicara satu dua kata, hari ini tiga empat kata kamu tuntaskan. Komunikasi kita sekarang lebih lancar ya nak? :). Sampai dua bulan lalu, bunda masih sering kesulitan memahami perkataanmu, sekarang, kamu lebih sering tersenyum karena bunda lebih mudah mengerti maumu. Sebelumnya, kamu sering ngambek karena bunda tidak mengerti apa yang kamu katakan. Time flies nak, kata pepatah. Tiba-tiba kamu sudah begini, sudah begitu, bisa ini, bisa itu, membuat bunda seperti ditowel setiap saat, diingatkan selalu bahwa suatu saat, kamu akan tumbuh besar, menapaki dunia yang baru, tidak lagi bisa bunda ikuti 24 jam sehari, dan kamu akan punya dunia sendiri. Kelak, ketika masa itu tiba, jangan lupa sama bunda ya sayang *nangis*. Banyak sekali hal tentangmu yang akan selalu membekas di hati bunda. Beberapa hari lalu, untuk pertama kalinya kamu bilang "sayang unda" dengan suara mungilmu yang manja, sambil memeluk leher bunda lalu mencium bibir bunda.Seandainya bunda bisa menghentikan waktu. Seperti tombol pause di tape, agar kamu tidak tumbuh dewasa dan terus ada di pelukan bunda.


Kei....
Adalah sebuah rasa yang mewah ketika kamu memeluk bunda. Saat bunda mengalami mental breakdown karena satu dan lain hal, mendapatkan pelukanmu adalah sesuatu yang sangat bunda nantikan. Langsung tenang seluruh jiwa bunda nak. Tidak hanya itu, makin hari, kamu seperti makin mengerti apa yang bunda butuhkan. Kemarin, karena sudah tidak tahan, akhirnya bunda menangis di depanmu. Maaf ya nak. Kamu duduk tidak seberapa jauh dari bunda, kamu lihat bunda, tidak lama kemudian kamu sudah disebelah bunda dan berkata "nda..." dengan suara lirih lalu kamu memeluk bunda, Sesak nafas bunda ketika itu nak, karena orang yang mengerti apa yang bunda butuhkan, justru adalah yang belum mengerti apa-apa. 


Kei...
Maafkan bunda ya nak karena bunda kadang kala membentakmu. Ini salah bunda yang tidak bisa lebih sabar, padahal bunda sudah mendapatkan guru yang terbaik, kamu. Jangan lelah mengajari bunda ya nak. Bunda tahu kamu kadang kesal, maaf, bunda akan belajar lebih baik. 


Kei..
Kamu bukan hanya guru sabar yang terbaik, tapi melalui hal-hal kecil yang kamu lakukan, kamu juga mengajarkan kasih. Saat kamu tiba-tiba mencium adek kevi dengan sangat lembut lalu memeluk dan mengelus kepalanya, bunda benar-benar takjub, tidak mengira bahwa ungkapan sayang seperti itu bisa dilakukan anak seumurmu. Pun ketika kamu bilang "ee adek.." dengan nada lembut ketika adekmu membuyarkan papan huruf yang sudah kamu susun dengan lengkap. Padahal bisa saja kamu marah atau melakukan hal lain pada adekmu. Memang ada saat-saat dimana kamu menjadi anak kecil yang tidak mau teritorinya diganggu, tapi seingat bunda, ada lebih banyak moment dimana kamu membuat bunda yakin bahwa kamu akan tumbuh menjadi kakak yang penyayang dan penyabar. Kei, kamu akan selalu menjadi cahaya bagi ayah, bunda, adek kevi dan orang di sekitarmu. Cahaya terang, seterang mata indahmu

Thursday, March 1, 2012

Naaa!



Kevi..sore ini kamu kembali membuat ayah dan bunda tersenyum bangga. Tadi ayah bertanya sama kamu "ini kemana pegangannya nak?", yang ayah maksudkan adalah pegangan krincingan yang sering kamu mainkan. Dan kamu menjawab "NAAAAH!", sambil mengeluarkan pegangan itu dari bawah kakimu yang sedang bersila. Hahahaha! kamu sembunyikan disitu rupanya nak :). Tak disangka, bayi 10 bulannya bunda sudah bisa merespon pertanyaan dengan sangat baik. Terimakasih Allah..

Wednesday, February 29, 2012



Kei..kevi, udah lama banget bunda gak ngisi blog ini, yang bunda khususkan postingnya mengenai kalian berdua. Cahaya hidupnya bunda. Kemarin malam, bunda liat kalian berpegangan tangan saat tidur. Bunda terharu. Jadi ingat bunda sama adik bunda/om kalian, Anggi. 


Sampai bunda SMP, kami masih satu tempat tidur, dan yang paling suka bunda lakukan sesaat sebelum tidur adalah megang tangan dia. Damai rasanya. Berlalu waktu, kami berdua sama-sama dewasa dan punya dunia sendiri. Bunda gak lagi bisa megang tangan anggi. Kami sudah terlalu kikuk melakukan hal-hal begitu hehehe, padahal seharusnya ini jadi hal yang wajar. Kei..kevi, ayah dan bunda gak selalu ada untuk menjaga kalian. In time, kalianlah yang harus saling menjaga. 

Seiring waktu, kalian akan menghadapi banyak hal, ada yang menyenangkan, ada yang tidak menyenangkan. Namun, disaat apapun, jika kalian berdua saling menjaga, kalian gak akan pernah merasa sendirian. Perasaan sendiri itu sangat tidak enak. Itu bunda rasakan dengan om kalian, Anggi. Pada saat bunda ingin memperbaiki hubungan kami, semuanya seperti sudah terlambat. Karena tembok yang tinggi dan tebal antara kami sudah terbangun begitu lama. Dari situ bunda belajar bahwa ini tidak boleh terjadi jikalau nanti bunda punya anak. Dan ternyata bunda punya kalian berdua :). 


Ketika kemarin malam bunda liat kalian berdua berpegangan tangan saat tidur, bunda yakin bahwa kalian berdua akan menjadi adik-kakak yang saling menjaga dan tidak akan pernah saling meninggalkan. Kei..kevi..kapanpun kalian merasa takut, tidak aman, cemas, sedih, saling berpegangan tangan ya nak, Insyaallah semua perasaan buruk itu akan hilang.