Saturday, July 20, 2013

Habis gelap terbitlah terang

Kei....
Puluhan tahun lalu ada seorang anak kecil yang sangat cerdas.Seperti kamu, nak. Anak kecil ini selalu mempertanyakan segala sesuatu. Mengapa langit berwarna biru? mengapa ada pelangi setelah hujan? mengapa suara petir menyeramkan? Mengapa kita bisa menangis? dan banyak lagi. Ada jutaan pertanyaan dalam kepalanya, membentuk benang yang teramat kusut, menunggu untuk diuraikan. Setiap kali ia bertemu dengan orang dewasa yang satu rumah dengannya, ia bertanya, tapi tidak satupun yang menjawab. Cuma ada hardikan dengan embel-embel "dasar anak cerewet!". Begitu setiap hari, sampai kemudian, si anak kecil berhenti mempertanyakan sesuatu. Ia...shut down. Seperti kei saat mematikan komputer kei dan menekan tombol shut down lalu tidak lama kemudian monitor komputer kembali hitam, a solid black.... Seperti itulah si anak kecil. Semua jadi terasa gelap baginya.Tidak ada satu pun orang dewasa yang bisa menjadi tumpuannya. 

Sayangnya, kegelapan pikirannya ini berujung pada sesuatu yang lebih buruk. Si anak kecil tumbuh menjadi manusia yang punya banyak kemarahan. Ia marah pada mbahnya yang seringkali menyeretnya di gang menuju rumah sambil memukul pakai sapu lidi. Ia marah pada om nya yang seringkali menyebutnya "anak tidak berguna!". Ia marah pada ayahnya yang tidak pernah ada untuknya. Ia marah pada ibunya yang harus sedemikian ngoyo mencari uang untuk kedua anaknya karena ayah kurang bertanggung jawab pada keluarga. Ia marah pada seorang gurunya yang telah melakukan sesuatu yang teramat mejijikan padanya sehingga ia bermimpi buruk bertahun-tahun setelah itu. Tapi terlebih lagi, si anak marah pada hidupnya, ia benci hidupnya. Ia benci menjadi anak yang kemudian menjadi rendah diri karena orang-orang dewasa selalu bilang ia anak yang tidak berharga. 

Sekarang si anak kecil itu sudah dewasa, memiliki dua anak perempuan yang teramat lucu, pintar, ngangeni, bernama Kei dan Kevi. 

Kei....
dulu, tidak terpikir sedikit pun di benak bunda, bahwa bunda akan punya anak. Itu jauuuh sekali dari semua target hidup nya bunda. Cuma satu alasan kenapa bunda tidak mau punya anak. Bunda takut telah menjadi sama seperti orang-orang dewasa yang memberikan banyak pengalaman buruk di masa kecil bunda. Bunda takut telah terseret begitu dalam oleh lingkaran gelap itu, lalu melakukan hal yang sama pada anak-anak bunda. Tapi manusia berubah, kei. Ada banyak hal yang akan membelokan target hidup kita, dari A menjadi B atau bahkan dari A menjadi F. Begitu pun bunda. Bunda lupa pada moment apa kemudian bunda memutuskan untuk mengubah pendirian. Yang jelas, Bunda jadi ingin punya keluarga, bunda ingin punya anak-anak yang pada bunda mereka bisa bertumpu. Dimana bunda akan menyaksikan mereka tumbuh, dan bunda bisa memberikan masa kecil yang sama sekali berbeda dengan masa kecil bunda dulu. Lalu bunda bertemu ayah, kami menikah dan satu setengah tahun kemudian, hadirlah seorang bayi yang sangat cantik bernama Keira Winola Fathiyya. Iya...kamu nak. 

Bayi cantik itu kini sudah tumbuh menjadi anak tiga tahun yang sangat cerdas, tidak mau diam, kadang mengesalkan hehehe. Beberapa hari lalu, sepulang sekolah, bunda bertanya pada kei "besok kei mau diantar ayah atau bunda?", kamu menjawab "ayah". "kenapa?", tanya bunda lagi. "kei takut bunda marah", katamu dengan lirih sambil tertunduk. Serasa ditampar keras sekali bunda waktu itu. Walaupun bunda tidak selalu marah-marah padamu, tapi kamu menyadarkan bunda akan sesuatu yang bahkan bunda tidak sadari selama ini. bahwa bunda telah menyakitimu. Kemarahan yang telah bercokol terlalu lama dalam hati bunda ini telah menyeret kamu menjadi korban. Seperti orang-orang dewasa di masa kecil bunda yang menyeret bunda ke dalam masa kecil yang tidak menyenangkan. Bahwa dalam bentuk apapun, bunda telah menjadi mereka. Sesuatu yang amat sangat bunda takuti. 

Hari itu, semuanya tak lagi sama. Setiap kali mengingat kembali apa yang kei bilang, bunda menangis. Rasa bersalah ini membuat dada terasa sangat sesak. Bahkan bunda sampai harus membungkuk untuk bisa bernapas kembali. Keesokan harinya, dengan ajaib, bunda merasa jadi seseorang yang baru. Tidak ada lagi kesal di pagi hari. Tidak ada teriakan menyuruh kei buru-buru, tidak ada lagi luapan emosi ketika bunda harus menunggu kei yang berlama-lama mengerjakan sesuatu, dan tutur kata bunda, secara ajaib, berubah menjadi halus. Seakan ada alarm yang setiap saat mengingatkan bunda ketika akan bersikap padamu dan kevi, dan apa yang akan bunda katakan pada kalian berdua. Bunda menjadi...sabar. Dan hari itu,bunda tersenyum setiap saat dan menjalani semuanya dengan tenang. Tidak ada lagi rasa kesal, tidak ada lagi rasa tidak sabaran, tidak ada ucapan yang menyakiti.Semua ini karena Kei. Kamu punya kekuatan luar biasa yang telah mengubah bunda hanya dengan satu kalimat. Kekuatan mu ini membuat hubungan kita selama beberapa hari ini jadi lebih menyenangkan. Bunda melangkah dengan sangat ringan saat mengantarmu ke sekolah. Bunda sabar menunggumu puas bermain di playground sekolah padahal sebelumnya bunda selalu ingin buru-buru pulang sampai marah padamu dan tidak mengijinkanmu main. Sekarang, bunda cuma ingin tersenyum padamu, tidak mau marah-marah lagi, karena ternyata menjadi sabar itu menyenangkan. Semoga terus seperti ini ya nak. Bantu bunda untuk terus menjadi seperti ini. I love you so much kiddo


Thursday, May 9, 2013

First Day School


Rasanya baru kemarin bunda gendong-gendong kamu yang masih mungil, ee hari ini kok sudah masuk sekolah aja. Kekei, anak bunda yang sudah berumur 3 tahun lebih beberapa hari, hari ini kamu masuk sekolah hari pertama. Kamu yang masuk sekolah, kok malah bunda yang grogi. Dari tadi malem perasaan bunda gak karuan, tidur pun tak nyenyak. Beberapa pikiran sempet terlintas, apakah besok kamu akan bisa ditinggal? nangis gak ya kalo ditinggal? bisakah kamu get along sama temen-temen baru? daan lain-lain. 

Pagi ini, sekali lagi bunda lihat kamu yang sudah siap berangkat, anak bunda sudah besar, cantik pula. Ketika melihat kamu dadah-dadah dengan wajah sumringah, bunda yakin kamu bisa. Saat kamu pulang ayah pun cerita bahwa kamu selalu nyari ayah waktu ditinggal di kelas, padahal ayah harus ngajar di kelas lain, alhasil, sama guru kelas, kamu dianter ke ayah dan ikut duduk di kelas ayah. Hahahaha! first day school ya nak? grogi? belum nyaman? bunda ngerti nak. Waktu pertama masuk sekolah pun bunda grogi kok. Nangis dikit nyariin eyang kamu, tapi hari kedua, ketiga dan seterusnya, semua ok. Bunda malah sudah asik aja sama temen-temen baru. eyangmu pun cuma nemenin sampai hari ke 3. 

Kei, sebelum kamu masuk sekolah, kamu memang gak punya temen seumur di lingkungan rumah, mm ada satu sih, mas biyu, tapi kalian jarang sekali main berdua. Temen main kamu cuma bunda dan adek. Bunda ngerti kalo kamu butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman baru, pengajar-pengajar kamu, dan lingkungan baru ini. Take your time darling. Lama-lama kamu pasti bakal seneng sama kelas baru kamu. Daan, hari ini bunda bangga sama kei. Kei dapet nilai "GREAT" dari bu guru. 





Monday, March 18, 2013

Kevi...1 tahun 10 bulan



  • Senang mumbling dan bernyanyi
  • Seneng banget main lego
  • Kuat sakit. Kalo jatuh gak mudah nangis. 
  • Kalau tidur harus sambil megang satu mainan atau buku
  • Begitu bangun tidur langsung konek dan bregas. Gak ada proses ngumpulin nyawa seperti kebanyakan orang
  • Sangat perasa. Kalau kevi merasa ia bikin bunda kesel atau kakak kesel, ia akan langsung minta maaf. Dengan puppy eyes bilang "maah bundaaa". (kevi belum bisa bilang "f")
  • Senang bicara dengan intonasi merajuk manja tralala trilili."Ndaaa, sini ndaaa, main yuuk" *meleleh*
  • Berlawanan dengan kakaknya, kevi tidak suka nonton. Ia akan sangat mudah bosan dan jadi ribut sendiri. Semua yang dia lihat ditanya sampai bikin kei kesel
  • Rada kalem, gak persis gasing banget
  • Kalo udah joget asik sendiri
  • Sangat ekspresif. Sering dia tiba-tiba meluk bunda sambil bilang "laf yu nda" atau "cayang nda", atau gak bilang apa-apa tapi langsung ngemut idung. Yes, ngemut idung bunda adalah salah satu bentuk ekspresi sayangnya kevi
Kei..2 tahun 11 bulan


  • Cinta berat sama puzzle. Suatu hari kei dibelikan train puzzle sepanjang 1,5 m (puzzle berbentuk kereta dengan 10 gerbong yang tiap gerbongnya berisi 3 keping besar puzzle), dari perkenalan sampai bisa nyelesein puzzle lalu mengulanginya beberapa kali lagi, kei lakukan dalam satu hari. Besoknya udah rada bosen keliatannya. Sejak itu setiap ke toko buku, yang kei minta pasti puzzle. jumlah kepingnya pun bertambah terus. Beberapa hari lalu, eyang kirim beberapa puzzle, dua diantaranya terdiri dari 50 keping. Bunda kira kei gak akan telaten menyelesaikan puzzlenya, ternyata selesai dalam waktu dua jam loh! heibaad!
  • Sayang banget sama adek Kevi. Bahkan merelakan kursi kesayangannya di depan komputer untuk ditempati adek, sedangkan kei duduk di bangku. Adek kevi juga yang ditanyakan kei pertama kali begitu bangun tidur
  • Pecicilan to the max. Gak mau diem, munyer terus kayak gasing
  • Nafsu makan makin membaik. Sudah doyan segala sekarang ya keei
  • Bersahabat banget sama YOUTUBE. Yes, kei ini hobi banget nonton. Pingu, hopla, mickey mouse clubhouse, Barney, semua video belajar alphabet, etc, ditonton semuaa. Kalo diturut, setengah hari bisa duduk anteng didepan kompie
  • Perangkai lego yang kreatif. Kei sangat senang dengan lego. Sejak kurang dari 2 taun, kei sudah terbiasa sekali dengan lego. Belakangan ini, ketika dibelikan lego dengan jumlah yang lebih banyak, tingkat kompleksitas bentuk yang dia buat makin beragam. Kemarin-kemarin, kei dengan riang gembira, nyamperin bunda karena berhasil membuat kapal laut besaaar
  • Senang dengan pekerjaan rumah. Nyapu, beresin kasur dan pasang sprei, ngelap-ngelap bahkan nemenin bunda nyuci baju. You name it!
  • Seneng ngemil, tapi badan tak juga gemuk pun ah

Thursday, December 27, 2012

Kei...sulungnya bunda

Kamu sudah 2 tahun 8 bulan. Gak terasa ya nak. Seperti baru kemarin kamu belajar jalan, belajar berkata-kata. Pagi ini kamu membuat bunda menangis haru. Betul yang orang bilang, bahwa menjadi orangtua adalah sekolah yang tidak mengenal tamat. Pagi ini bunda disadarkan oleh satu lagi kemajuanmu. Pagi tadi bunda sedang masak, dan kamu duduk di ruang tengah membaca buku cerita tentang biji-bijian. Sudah lama sekali kita tidak membaca buku itu. Bunda hanya membacakannya satu dua kali, lalu kamu bosan. Setiap kali bunda cerita, kamu seperti tidak menyimak, sehingga bunda pikir kamu tidak akan mengingat cerita di buku itu. Tapi kamu mematahkan itu semua pagi ini. Dengan suara lantang dan lucu, kamu membaca lembar demi lembar, persis seperti  apa yang bunda ceritakan waktu itu. Kamu bercerita dengan gayamu, tapi tidak melewatkan satu detil pun. Bahkan kamu menirukan bentuk daun kuncup, lalu dialog gajah, kakatua dan kucing di buku itu kala mereka membicarakan daun yang mekar, dengan tangan mungilmu yang tadinya mengatup lalu membuka. 

Bunda menangis haru, bahagia, takjub, dan segala rupa rasa seorang ibu yang menyaksikan anaknya semakin bertumbuh. Bunda benar-benar tidak menyangka bahwa kamu mengingat semuanya. Maaf ya nak, bunda meragukanmu. Satu lagi pelajaran yang kamu berikan pada bunda, bahwa seharusnya bunda jangan menyepelekanmu, meragukanmu dan bahwa seharusnya bunda tidak mudah menyerah dan berpikir kamu tidak mau belajar ketika kamu terlihat tidak memberikan perhatian penuh. Bunda harus lebih mengerti kamu, caramu, dan keinginanmu. Bantu bunda lagi ya nak. Kita sama-sama belajar ya :)

Thursday, December 20, 2012

Kei, tadi siang, bunda mimpi. Kita pergi beli pampers, saat itu hujan deras dan entah ada keperluan apa lagi, bunda nitipin kei ke pemilik toko, lalu bunda ke tempat dekat situ sebentar. Saat kembali, dari kejauhan bunda melihat kamu berdiri di tengah jalan sambil manggil-manggil bunda. Bunda langsung lari sekencang-kencangnya sambil nangis menuju kamu, udah gak liat apa-apa lagi, cuma kamu yang bunda liat. The next thing, bunda terbangun dengan napas tersengal-sengal, jantung berdebar keras dan lemes. Barulah perasaan sedih merayapi seluruh hati bunda. Gimana kalo bunda kehilangan kamu, kenapa bunda segitu bodohnya nitipin kamu, kenapa gimana kenapa gimana. Yes, baby. I'm that scared. Terlalu takut sampai bunda sesak nafas mengingat mimpi tadi. It's only a dream, tapi perasaan takut akibat mimpi itu sangat nyata.

Saturday, July 14, 2012

Kei, 2 tahun 1 bulan




  • Menempatkan keping huruf dengan tepat
  • Mengenal bentuk
  • Makin ekspresif mengungkapkan rasa sayang ke adeknya
  • Mengucapkan kalimat yang berisi lebih dari 3 kata
  • Tingkat ke-anteng-annya makin tinggi. Bisa asik sendiri berlama-lama dengan satu mainan
  • Makin pinter niru *mak bapaknya harus ekstra hati-hati kalau bicara*
  • Tambah lincah
  • Rasa ingin tahu terhadap segala hal makin besar *mak bapaknya harus belajar lagi*
  • Makin pinter menjawab
  • Makin nyambung kalau diajak ngobrol
  • Frekuensi tantrum makin berkurang karena kei udah lebih ngerti dibilangin
  • Makin seneng sama adzan. Setiap kali ada adzan di tv, dia stay tune gak kedip-kedip
  • Makan sama sekali tidak mau disuapi
  • Sudah bisa pakai baju, celana dan sepatu sendiri, sehingga meringankan bunda ketika pada saat yang sama harus mempersiapkan adek kevi kalau mau keluar rumah.Tinggal kasih baju, celana dan sepatu buat pergi, beberapa menit kemudian, kak kei pun udah siap *bunda bangga banget sama kak kei!*
  • Seneng dengan kerjaan rumah tangga *kebiasaan nemenin bunda ngerjain PR*
  • Belum bisa lepas dari dot
  • Belum bisa bilang pipis, jadi kalau bunda lupa bawa ke kamar mandi, ya yeeuk, banjir deh
  • Kalau mandi harus selalu berdua sama adek
  • Sudah bisa sikat gigi sendiri
Time flies...indeed